Latest Post

Written By Admin on Sabtu, 11 Maret 2017 | 23.09


Polisi Amankan Seorang Bapak dan 7 Anaknya

Written By Admin on Selasa, 25 September 2012 | 10.39

Polisi Amankan Seorang Bapak dan 7 Anaknya
Solo – Siapa terduga teroris yang Sabtu (22/9) dinihari ditangkap polisi di rumahnya, Griyan RT 3/RW 10, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, sejauh ini belum ada keterangan resmi.

Seorang saksi mata, penjual gorengan yang enggan disebut namanya menyebutkan, penggrebegan di rumah terduga teroris dilakukan sekitar pukul 04.00 WIB. “Ya, sekitar Subuh tadi,” ujarnya.

Menurutnya, yang digrebek polisi adalah rumah milik B (40). Ditambahkan, dari dalam rumah tersebut, B  dan 7 anaknya dibawa petugas keluar.

Tim Gegana dan Pasukan 406 Candra Kusuma Purbalingga ikut diterjunkan ke lokasi untuk membantu tugas kepolisian.

Sementara Kapolresta Surakarta, Kombespol Asdjima’in belum mau berkomentar. “Belum tahu siapa yang ditangkap, belum tahu jenis peledak, kita masih olah TKP,” ujarnya.

Jokowi Melenggang ke DKI-1, Politik Jateng Diprediksi Lebih Ramai

Jakarta Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi), hampir dipastikan akan meraih tampuk pimpinan di DKI Jakarta setelah unggul di berbagai hitung cepat putaran kedua pilgub DKI. Hal itu dinilai akan membuat politik di Jawa Tengah (Jateng) menjadi lebih ramai.

Sebelum mencalonkan diri mejadi cagub DKI, Jokowi memang sempat digadang-gadang menjadi cagub Jateng. Saat itu, Jokowi dinilai sebagai calon kuat yang akan menggantikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Namun, dengan majunya dia sebagai cagub DKI dan menang, maka persaingan menuju Jateng-1 diprediksi akan lebih ramai.

"Kalau saya menduga lawan-lawan politik Jokowi gembira, termasuk Bibit (Waluyo). Karena orang sudah memikirkan Jokowi menjadi Jateng-1 sebelum dia maju di DKI," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Solo, Prof Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, saat berbincang, Senin (24/9/2012) malam.

Dampak hilangnya nama Jokowi dari bursa cagub Jateng, Ismi menilai politik di Jateng akan lebih ramai. Sebab, saat ini tak ada cagub yang benar-benar kuat.

"Politik Jateng akan ramai sekali. Sebab sekarang semua calon harus membangun popularitas di masyarakat. Persaingan akan ramai, dalam artian mereka akan membangun pencitraan," ujarnya.

Ismi mengatakan kemenangan Jokowi di DKI juga akan menginspirasi pihak-pihak yang hendak maju di Jateng untuk mencontoh cara Jokowi membangun pencitraan. Mereka dinilai akan membangun citra dengan lebih banyak turun ke rakyat.

"Mereka akan melihat pola-pola Jokowi," imbuhnya.

KONFLIK PASAR KLEWER

KONFLIK PASAR KLEWER
SOLO – Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, mencium gelagat kecurangan atas desakan dari berbagai kalangan dalam proses revitalisasi Pasar Klewer. Bahkan, Ikappi menduga ada kelompok atau perorangan yang sengaja membuat agenda tersembunyi dalam proses percepatan revitalisasi.
Setting-an ini bisa dilihat dari pernyataan anggota DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang semakin hari malah merisaukan pedagang. Sepertinya ada proses komunikasi yang salah,” papar Abdullah kepada Solopos.com.
Dalam proses revitalisasi Pasar Klewer, Abdullah menduga Pemkot Solo telah melanggar hak asasi manusia (HAM). Sebab, dari awal mencuatnya rencana revitalisasi pasar terindikasi kecurangan dan tidak fair, semisal ancaman teros sms bahkan ancaman bom kepada pedagang yang menolak revitalisasi. “Ada orang yang tersakiti dalam hal ini adalah pedagang. Maka dari itu, kami akan melaporkan perkara ini ke Komnas HAM pusat,” kata Abdullah.
Persoalan itu, kata Abdullah, tidak mungkin terjadi jika Pemkot Solo sejak awal transparan dalam proses revitalisasi Pasar Klewer. Oleh sebab itu, Ikappi berjanji mendampingi para pedagang. “Soal tarikan uang Rp6.000 per hari selama 20 tahun itu bukan malah memecahkan masalah. Justru pedagang merasa terbebani. Belum lagi persoalan lokasi pemindahan, pedagang semakin pusing. Kenapa komunikasi ini tidak beraturan,” kata Abdullah.
Selain kemelut dengan pedagang, Abdullah menuding bahwa Pemkot Solo ceroboh dalam mengajukan bantuan dana senilai Rp100 miliar ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) Pusat. Sebab, Pemerintah Pusat hanya menganggarkan dana bantuan untuk revitalisasi pasar tradisional se-Indonesia senilai Rp500 miliar per tahun. “Ini jelas enggak masuk akal. Selama ini, Pemerintah pusat hanya bersedia mengeluarkan dana revitalisasi sekitar Rp6-12 miliar. Nah, ini justru akan meminta dana dari pusat, kan jelas pembohongan publik,” tegas Abdullah.
Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani, mengimbau kepada pemerintah agar berhati-hati dalam mengeluarkan statemen. Hal itu justru menimbulkan kebingungan di kalangan pedagang. “Kami mengharap pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan pedagang jangan berstatemen ngawur. Biarkan mereka mengancam dan mendesak, tapi kami mohon kepada pejabat pemerintah dan anggota DPRD Kota Solo untuk bersikap netral. Jangan membuat pedagang resah,” tegas.
Sementara itu, Pejabat Humas Komunitas Pedagang Pasar Klewer (KPPK) meminta kepada Ikappi bersikap netral dalam menyikapi revitalisasi Pasar Klewer. “Kalau ingin merangkul semua pedagang, semua paguyuban diajak bicara bareng. Jangan hanya dari salah satu paguyuban saja,” terang Solahudin.

Enam Kios Pasar Juwangi Terbakar

Enam Kios Pasar Juwangi Terbakar
BOYOLALI-Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Boyolali. Informasi yang diterima Solopos.com, Sabtu (22/9), kebakaran terjadi di Pasar Juwangi, Jumat (21/9) sore. Diduga, kebakaran terjadi karena api dari tempat pembuangan sampah (TPS) yang berada tak jauh dari lokasi pasar, menyambar enam kios yang berada dalam satu deret di dalam pasar tersebut.

Dua kios yang terbakar diketahui milik Marmi, warga Desa Juwangi, sementara empat kios lainnya, masing-masing milik Sumeki, warga Desa Juwangi; Rahmawati, warga Desa Juwangi; Maryanto, warga Desa Juwangi dan Endang, warga Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sejak pagi, pasar dalam keadaan sepi karena Jumat itu bukan hari pasaran, sehingga tak banyak pedagang yang beraktivitas di tempat tersebut. Namun kerugian materiil yang ditanggung para pemilik kios diperkirakan mencapai Rp53 juta. Selain kerusakan pada bangunan kios, barang dagangan milik Marmi, ludes terbakar. Kebakaran kali pertama diketahui salah satu pedagang, Parmin, dan petugas kebersihan Pasar Juwangi, Slamet.

Dalam laporannya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Camat Juwangi, Marjono, menyebutkan setelah mendapatkan laporan terjadinya kebakaran di pasar tersebut, pihaknya langsung ke lokasi kejadian. Saat itu warga secara gotong royong memadamkan api secara manual.

“Kami sudah mendata kerugian akibat kebakaran dan mengimbau warga agar berhati-hati dalam membuang sampah dan membakar sampah,” ujar Camat kepada wartawan, Sabtu.

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kapolsek Juwangi, AKP Purnomo mengatakan, kebakaran tidak sampai membakar habis pasar tradisional itu.

“Kebakaran hanya satu deret los yang terdiri dari enam kios. Diduga kebakaran berasal dari TPS di dekat los itu,” terang Kapolsek.

Panen Raya, GP3A Waduk Cengklik Undang Gubernur

Panen Raya, GP3A Waduk Cengklik Undang Gubernur
BOYOLALI--Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Waduk Cengklik, Boyolali mengundang Gubernur Jateng, Bibit Waluyo untuk menghadiri panen raya.

Acara tersebut rencananya digelar pada 3 Oktober 2012 di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak.
“Petani di daerah Cengklik kiri mendapat bantuan Rp3,5 M dari Provinsi Jateng. Bantuan ini dimaksudkan untuk proyek rehabilitasi saluran sekunder. Bantuan disalurkan dua tahap, tahap pertama pada 2011 senilai Rp2,5 M. Sedangkan tahap kedua Rp1 M pada 2012. Untuk itu, sekarang kami ingin mengundang Gubernur sebagai rasa terima kasih,” ungkap Ketua GP3A Waduk Cengklik, Samidi, saat ditemui Solopos.com, di kantor PSDA wilayah Gandul, Senin (24/9/2012).

Samidi menuturkan pada 12 Agustus lalu, Dinas Pertanian Provinsi Jateng datang ke Ngemplak untuk melakukan survei lokasi. Survei dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (Distanbunhut) Kabupaten Boyolali, KUPT  Distanbunhut Ngemplak, KUPT DPU & ESDM Ngemplak dan Ketua GP3A.

Dari tiga lokasi yang disurvei, yakni Dibal, Donohudan dan Pandeyan, yang terpilih Dibal. Menurut Samidi, kriteria  pemilihan lokasi berdasarkan jenis bibit yang sama, usia tanaman yang serempak dan di tepi jalan raya antara Asrama Haji Donohudan dan Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

Dalam acara tersebut rencananya akan memamerkan hasil produksi tanaman pangan, holtikultural dan palawija. Selain itu, juga memamerkan produk unggulan dari 18 desa yang sawahnya dialiri air Waduk Cengklik.

Warga Gagaksipat Bingung Buang Sampah

Warga Gagaksipat Bingung Buang Sampah
BOYOLALI--Warga empat Dusun di Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, mulai kebingungan membuang sampah semenjak lokasi sampah di lahan kas desa ditutup warga perumahan, baru-baru ini.
Pemerintah desa mengupayakan tindakan jangka pendek dengan meminta DPU Boyolali mengangkut sampah warga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (24/9/2012), warga mencari alternatif membuang sampah ke beberapa daerah lain di sekitar Gagaksipat. Sejumlah warga diketahui menumpang membuang sampah ke Gawanan, Colomadu, Karanganyar.
Lahan kas desa di Jembangan yang digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah warga Gagaksipat selama sekitar lima tahun terakhir, ditutup warga perumahan sekitar semenjak sampah terbakar, Kamis (6/9/2012) malam lalu.
“Benar ditutup sementara oleh warga perumahan jadi warga bingung membuang sampah kemana karena lokasi itu satu-satunya tempat sampah di Gagaksipat,” terang Kades Gagaksipat, Suparno, mengonfirmasi hal itu saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin.
Tunggu Jawaban DPU
Dia berencana menjadikan lokasi itu sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Lalu, dia meminta DPU Boyolali secara periodik mengambil sampah di sana.  “Penanganan jangka pendek, kami meminta DPU mengambil sampah setiap pekan. Kamis lalu kami kirimkan surat permohonannya dan sampai sekarang masih menunggu jawaban,” tandasnya.
Suparno mengaku telah mengomunikasikan rencananya itu terhadap warga di perumahan sekitar lokasi sampah tersebut. Namun untuk rencana jangka panjang, Suparno menggagas memanfaatkan lahan kas desa di daerah Watu Leter, perbatasan Gagaksipat dan Donohudan, sebagai tempat pengganti pembuangan sampah.
Tempat pembuangan sampah  menjadi masalah serius bagi warga Kecamatan Ngemplak. Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum Ngemplak, Sriyono, sebelumnya, mengatakan perlu dibangun TPA untuk memfasilitasi warga Ngemplak dan sekitarnya. Dia mengaku pernah mengusulkan TPA dibangun di lokasi tengah-tengah warga sasaran, yakni warga Nogosari, Sambi, Simo dan Ngemplak.

HTC One X akan Menjadi Google Nexus 5?

Menurut informasi yang diperoleh GSMArena, Google kemungkinan sedang mempersiapkan produk baru dari jajaran seri Nexus penerus tablet Nexus 7. Produk baru tersebut kemungkinan adalah sebuah phablet 5 inci yang berasal dari HTC yang dikenal sebagai Droid Incredible X atau One X 5.

Kebenaran tip ini belum bisa dipastikan namun hal ini terlihat memungkinkan. Perangkat yang kemungkinan disebut Google Nexus 5 tersebut akan memakai Android 4.1.2, mengusung perbaikan bug, peningkatan Project Butter, hingga fungsi ekstra lockscreen.

Sementara di sisi perangkat keras Google Nexus 5 akan memakai layar 1080p dan chipset Snapdragon S4 Pro. Phablet pertama Google ini dilaporkan akan memakai kamera 12MP ditambah kamera depan 2MP. Desainnya akan supertipis namun tetap dengan daya baterai besar yaitu 2500 mAh. Di dalamnya juga disediakan media penyimpan internal hingga 64GB ditambah koneksi LTE.

Sumber GSMArena menyebutkan bahwa informasi ini berasal dari sumber yang dapat dipercaya dari dalam HTC. Namun begitu, informasi ini masih berupa rumor sampai dengan adanya pengumuman resmi dari Google atau HTC nantinya.

Ada yang tertarik?

via GSMArena
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mobil Solo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger