Jakarta
Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi), hampir dipastikan akan meraih
tampuk pimpinan di DKI Jakarta setelah unggul di berbagai hitung cepat
putaran kedua pilgub DKI. Hal itu dinilai akan membuat politik di Jawa
Tengah (Jateng) menjadi lebih ramai.
Sebelum mencalonkan diri
mejadi cagub DKI, Jokowi memang sempat digadang-gadang menjadi cagub
Jateng. Saat itu, Jokowi dinilai sebagai calon kuat yang akan
menggantikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Namun, dengan majunya
dia sebagai cagub DKI dan menang, maka persaingan menuju Jateng-1
diprediksi akan lebih ramai.
"Kalau saya menduga lawan-lawan
politik Jokowi gembira, termasuk Bibit (Waluyo). Karena orang sudah
memikirkan Jokowi menjadi Jateng-1 sebelum dia maju di DKI," kata Guru
Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Solo, Prof Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, saat berbincang, Senin (24/9/2012)
malam.
Dampak hilangnya nama Jokowi dari bursa cagub Jateng, Ismi
menilai politik di Jateng akan lebih ramai. Sebab, saat ini tak ada
cagub yang benar-benar kuat.
"Politik Jateng akan ramai sekali.
Sebab sekarang semua calon harus membangun popularitas di masyarakat.
Persaingan akan ramai, dalam artian mereka akan membangun pencitraan,"
ujarnya.
Ismi mengatakan kemenangan Jokowi di DKI juga akan
menginspirasi pihak-pihak yang hendak maju di Jateng untuk mencontoh
cara Jokowi membangun pencitraan. Mereka dinilai akan membangun citra
dengan lebih banyak turun ke rakyat.
"Mereka akan melihat pola-pola Jokowi," imbuhnya.
Posting Komentar